ARTICLE

Saturday, April 25, 2009

Caleg Selangkah lebih maju suarakan flatform Energy

Sumber : Harian Bernas-Kolom Wacana
Oleh :Dr.Ramli Sitanggang, MT

Caleg adalah calon pemimpin formal di lembaga pemerintahan. Ia benar-benar menjadi pemimpin bangsa ini manakala sah secara hukum ia mendaptkan dukungan yang memadai dan telah ditetapkan secara hukum terpilih sebagai anggota legislative. Kiprah anggota legislative, sangatlah strategis, terutama sekali membuat kebijakan-kebijakan yang menopang serta mendukung kesejahteraan rakyat. Tentu saja pemikiran untuk mensejahterakan masyarakat banyak sudah diformulasikan dalam program-program kampanye oleh caleg atau tim sukses caleg bersangkutan. Apapun ceritanya, apapun kisahnya, apapun coret di atasnya, selalu bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat banyak. Tentu ini ideal.
Akhir-akhir ini caleg melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan berbagi ide yang bertujuan untuk menarik suara pendukung sebanyak banyaknya. Visi misi pun dikemukakan dan program kerja pun tak kalah penting diperdengarkan di sana sini. Tetapi, ada satu hal yang paling penting bagi caleg, yaitu kinerjanya untuk merealisir program-program dan tujuan kesejahteraannya. Pada titik inilah, kiprah caleg harus benar-benar mampu mewadahi aspirasi masyarakat. Yang jelas, masyarakat banyak memerlukan kesungguhan caleg dalam memperjuangkan kesejahteraannya.
Pertanyaan selanjutnya adalah apa pilihan strategis yang harus diambil oleh caleg dalam upaya mensejahterakan masyarakat luas? Tentu saja segenap usaha mengatasi persoalan bangsa ini perlu didukung, dan diusahakan percepatannya serta diberi fasilitas yang memadai. Realitas menunjukan bahwa murahnya harga sembako sangat membantu masyarakat akar rumput. Pertanyaan penting berikutnya adalah bagaimana terobosan yang membuat harga sembako terus berada di level terjangkau masyarakat akar rumput? Ini yang harus dijawab.
Berdasarkan pengalaman, ada kenyataan yang bertahan bahwa energy punya pengaruh yang kuat untuk menurunkan harga sembako. Mustahil harga sembako murah apabila operasional pengangkutannya dari desa ke kota misalnya, sangat mahal. Satu fakta dan diikuti fakta lain, bahwa ketika harga energy berbasis minyak fosil bensin melonjak tinggi, pastilah mempengaruhi harga sembako. Ini menunjukan persoalan energy sangat terkait erat dengan sembako. Kenyataan yang bertahan ini memerlukan pentingnya penyelesaian persoalan energy nasional. Ketika rekayasa energy yang murah meriah sudah berhasil terealisasi, maka dapat dipastikan akan memberi imbas positif bagi sembako atau sector lainnya.
Lalu, apa idenya? Melihat seputar pemanfaatan dan pengelolaan energy, paling banyak menggunakan energy berbasis minyak fosil. Ini yang perlu disoroti secara intensif berkenaan dengan efisiensi penggunaannya, karena pemenuhan bahan bakar itu didapat dari sumber yang tak terbarukan. Sampai detik ini, energy transportasi, rumah tangga, dan industry melulu menggunakan energy berbasis masih megunakan minyak dan gas bumi. Konsekwensi logis penggunaan energy tersebut meningkatkan kebutuhan energy nasional, karena sector industry, transportasi, dan rumah tangga jelas semakin bertambah banyak. Bagaimana tidak? Kenyataan dilapangan, semakin hari dijalan-jalan semakin terasa sesak kendaraan yang menggunakan bahan bakar bensin dan solar. Ini berarti, kebutuhan akan energy berbasis minyak fosil semakin meningkat dan pemenuhan akan kebutuhan ini harus terus menerus dilakukan. Mengingat pemenuhan harus dilakukan secara terus menerus, maka eksplorasi minyak fosil ditingkatkan dan terus semakin ditingkatkan. Bahkan karena keterbatasan stok domestic akan minyak fosil ini, dilakukanlah importasi besar-besaran. Ketika harga minyak fosil melonjak tajam, mau tidak mau, senang tidak senang, bangsa ini pun terkena imbasnya.
Ilmu pengetahuan dan tehnologi modern saat ini, sebenarnya telah membuat terobosan yang luar biasa terkait persoalan energi. Di Negara-negara maju, sudah mulai merekayasa tehnologi energy dengan mendayagunakan hydrogen sebagai bahan bakarnya. Tehnologi ini disebut dengan tehnologi fuel cell. Tehnologi ini sangat efisien dari aspek bahan bakarnya, ramah lingkungan, terjangkau masyarakat luas. Fuel cell ini, merupakan tehnologi masa depan yang sangat irit biaya pengoperasiannya. Coba bayangkan saja, alat transportasi seperti motor pribadi, mobil pribadi dan angkutan umum berbahan bakar hydrogen, tentu saja sangat irit operasionalnya. Berapa banyak yang dapat diirit oleh Negara ini manakala keperluan energy transportasi, rumah tangga, industry tidak lagi menggunakan energy berbasis minyak dan gas bumi, tentu saja akan menekan biaya yang sangat tinggi.
Inilah waktu yang paling tepat bagi para caleg untuk mulai melangkah lebih maju sebagai calon pengambil kebijakan Negara ini. Memang harus diakui ini adalah program jangka panjang, tetapi, usaha untuk mengatasi persoalan energy harus dilakukan mulai dari sekarang. Negara tetangga Singgapura misalnya, telah berhasil membuat stasiun pengisian hydrogen dan mobil fuel cell dengan bahan bakar hidrogren. Malaysia telah telah berhasil membuat sepeda motor fuel cell ini. Meskipun, mobil dan motor tersebut belum diproduksi secara masal, tetapi, laju perkembangannya akan bergerak ke arah komersialisasi. Pada saat sampai tahapan komersialisasi seperti itu, maka biaya transportasi menjadi murah, keperluan energy rumah tangga pun menjadi murah. Ini berarti harga sembako secara signifikan terpengaruh.
Mengingat waktu yang tidak sedikit dalam pengembangan teknologi penghasil hydrogen dan tehnologi fuel cell, perlu kiranya persoalan energy ini dipikirkan sebagai bagian dari upaya untuk mensejahterakan masyarakat. Saat caleg mulai memikirkan tentang hal ini dan berpikir secara solutif tentang bagaimana mengembangkan tehnologi alternative ini, berarti telah andil dalam upaya mensejahterakan masyarakat. Saat caleg sudah terpilih dan membuat terobosan-terobosan di tingkat suprastruktur politik berkenaan dengan pengembangan tehnologi alternative ini, berarti duakali lebih maju.

0 Comments:

blogger templates | Make Money Online